Cara Menggunakan jasa Micro Influencer indonesia untuk Menumbuhkan Bisnis Anda
Sesuai dengan namanya, micro-influencer adalah influencer yang memiliki audience atau followers lebih sedikit dibandingkan influencer pada umumnya. Biasanya, jumlah pengikut mereka tidak mencapai 100.000.
Meski begitu, bekerja dengan mikro influencer terbukti lebih efektif daripada influencer besar. Sebuah studi dari HelloSociety bahkan menunjukkan bahwa bekerja dengan mikro influencer dengan lebih dari 30.000 pengikut dapat meningkatkan keterlibatan hingga 60%.
Jika Anda tertarik bekerja sama dengan micro influencer, dibutuhkan strategi yang tepat agar hasilnya sesuai dengan yang anda inginkan. Untuk itu, ada baiknya jika Anda menyimak beberapa tips di bawah ini.
Bagaimana Cara Menggunakan Micro Influencer untuk Menumbuhkan Bisnis Anda?
1. Tentukan tujuan promosi dari awal
Pada dasarnya, penggunaan layanan micro-influencer adalah salah satu bentuk pemasaran. Sama seperti bentuk pemasaran lainnya, Anda juga perlu menentukan tujuan dari promosi tersebut. Target atau tujuan apa yang ingin Anda capai melalui bekerja dengan mikro-influencer? Apakah untuk meningkatkan kesadaran, kehadiran online, atau menjangkau pasar baru?
Dengan menentukan tujuan promosi Anda, Anda dapat lebih memahami audiens yang akan Anda targetkan. Nah, ini juga bisa membantu Anda dalam memilih micro-influencer yang paling tepat untuk bisnis Anda.
2. Periksa relevansi setiap mikro-influencer
Salah satu kunci keberhasilan kemitraan dengan mikro-influencer adalah memastikan relevansinya dengan bisnis Anda. Kalaupun misalnya Anda dan seorang micro-influencer memiliki audiens yang sama, tentu konten yang mereka bagikan relevan dengan bisnis Anda. Jika Anda hanya memilih mikro-influencer, kampanye atau promosi digital Anda mungkin tampak tidak autentik.
Misalnya, bisnis Anda menjual brownies dan Anda berniat bekerja dengan foodblogger. Nah, perlu diingat bahwa ada food blogger yang mempromosikan makanan manis, mungkin ada juga yang lebih fokus pada makanan gurih. Itulah mengapa Anda disarankan untuk memeriksa relevansi mikro-influencer sebelum membuat pilihan Anda.
3. Bangun koneksi sebelum diskusi
Jika Anda telah menemukan mikro-influencer yang ingin Anda ajak bekerja sama, ada baiknya untuk membangun koneksi terlebih dahulu sebelum Anda membahas kemitraan baru ini. Apalagi jika Anda akan bekerja sama dalam jangka panjang. membangun koneksi dengan mengikuti akun media sosial mikro-influencer.
Berikan suka pada konten yang diunggah. Jangan lupa juga untuk berkomentar untuk membuat percakapan.
Setelah koneksi terjalin, maka Anda dapat mencoba menghubungi calon micro-influencer. Jika Anda tidak memiliki alamat email, Anda bisa memanfaatkan fitur direct message yang kini tersedia di berbagai media sosial seperti Instagram dan Twitter.
4. Terapkan proses orientasi
Di kantor, cara Anda menyambut karyawan baru akan membentuk dasar hubungan profesional Anda dengannya. Ini juga berlaku untuk mikro-influencer. Itulah mengapa Anda disarankan untuk menerapkan proses on-boarding.